Sabtu, 24 September 2011

Dia Selalu Ada Untukku ;) #part2

" Terima Kasih, Mitha! " ucap Abi.
     Abi makan begitu lahap. Aku senang sekali setiap melihat dia makan dirumahku. Maklum, Abi bukan dari keluarga berpunya, sehingga mungkin jarang makan makanan enak seperti ini. Bahkan, untuk membantu orangtuanya, tipa subuh dan sepulang sekolah Abi bekerja di agen koran dan majalah.

     Seminggu dua kali, dia makan siang dirumahku setelah mengantar majalah langgananku. Aku memang langganan beberapa majalah sekaligus lewat dia. Dan kami memang bersahabat baik. Aku bahkan sering curhat kepadanya tentang berbagai hal.

     Semula kukira dia kurang cerdas, karena hanya belajar disekolah biasa saja, yang kalau hujan selalu bocor. Eh, setelah dekat dan sering ngobrol, baru kutau ternyata dia sangat BRILIAN. Pengetahuannya sangat luas, sehingga selalu nyambung kalau kuajak ngobrol tentang apa saja. Maklum, dia selalu membaca koran dan majalah di agen tempat dia bekerja. Jadi, kadang usai bekerja dia kerumahku untuk membantu belajar. Abi sungguh baik sekali!

     " Nah, berhubung sudah kenyang, aku boleh pulang, kan? "
     " Oke! Hati-hati ya! "
    Aku mengantar si dekil itu sampai pintu gerbang, lalu melambaikan tangan. Huh, apa kata mama dan papa ya, kalau melihat semua ini? Untunglah, Bik Mur gapernah mengadu sama papa atau mama.

    " Tha, lusa teman Mama dari Surabaya akan datang dan menginap di rumah kita selama beberapa hari. mama harap kamu senang menyambutnya, " kata mama sambil membelaiku sebelum tidur.

     " Tenang saja, Ma! " sahutku.
     Hari yang dinantikan mama pun tiba. Teman mama datang beserta anak cowoknya yang seusia denganku. Dia cakep bgt, kulitnya bersih terawat, rambutnya rapi, dan pakaiannya keren serta bermerek.

     nama anak cowok yg sempurnya itu Arnold. Kami langsung akrab layaknya dua sahabat yang sudah lama kenal. dia memberiku daftar mal dan tempat-tempat yang ingin dia kunjungi. Dan tentu saja, dia ingin aku yang menemaninya.

     kebetulan sekolah sedang libur, kami pun pergi kesalah satu mal terkenal di Ibu kota. usai jalan-jalan, kami makan di restoran siap saji. Ketika aku sedang menyantap makanan, mendadak aku ingat sesuatu.

     " Ada apa Tha? " tanya Arnold melihat kegelisahanku.
     " Ya ampun lupa, hari ini majalahku datang! " kataku bercampur cemas.
     " Iya, terus kenapa? Kan ada Bik Mur di rumah! " kata Arnold

     Huh, apakah aku sanggup mengatakan pada si sempurna ini tentang persahabatanku dengan si dekil? Arnold tipe anak yang pilih pilih teman, aku bisa menebak dari caranya menatap orang lain dan gayanya yang sok ganteng dan sok kaya itu.

bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar